Menteri BUMN Dahlan Iskan Berorasi Bahasa Cina di Peking University
Hari itu saya menemukan dua pengalaman menyenangkan. Pertama bertemu dengan tokoh nasional yang lain daripada yang lain, Pak Dahlan Iskan di Peking University. Sedangkan yang kedua adalah bertemu dengan Pak Aris, seorang senior di Kompasiana. Sempat ngobrol-ngobrol tentang kompasiana yang banyak digawangi oleh rekan-rekan beliau dan juga keinginan menyambung silaturahim yang lebih erat di masa depan. Beliau merupakan salahseorang narasumber utama dari acara Jiayou Indonesia! 2013 yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok pada 24-25 Mei 2013 yang dihadiri juga oleh perwakilan PPI Dunia dari Malaysia, Thailand, Filipina, Jordania, Perancis, mahasiswa dari Indonesia, dan utusan-utusan PPI Tiongkok dari berbagai kota seperti Guilin, Wuhan, Chongqing, Suzhou, Hanzhou dan sebagainya. Acara ini terselenggara berkat kontribusi dari APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) yang diketuai oleh Isran Noor – Bupati Kutai Timur), KBRI Beijing, Padang Restaurant Beijing, dan beberapa sponsor lainnya. Pada acara ini, juga disampaikan Pentas Seni dari daerah Kabupaten Bouven Digul, Papua; Kutai Timur; dan juga dari mahasiswa anggota PPI Tiongkok.
Baca Juga: Cara Cermat Memilih English Course Jakarta Sebagai Pilihan Kursus Terbaik Anda
Peserta seminar juga ada yang berasal dari kalangan mahasiswa asing dari berbagai negara, antara lain yang maju untuk bertanya kepada Pak Menteri adalah mahasiswa dari Afrika, Bangladesh, dan Thailand. Panitia menyediakan translator elektronik bagi mahasiswa internasional, karena kadang-kadang pembicara juga berbahasa Indonesia, selain berbahasa Inggris atau bahasa Cina.
Saya menjadi saksi dari bagaimana kecakapan Pak DI dalam berbahasa Cina. Selama pemaparan makalahnya, Sekitar 15 menit pertama Pak DI menggunakan bahasa Cina dengan lancar dan fasih. Tentu saja hal itu menarik sekali bagi kami, mahasiswa Indonesia di Cina yang rata-rata memang bisa berbahasa Cina. Bahkan rekan-rekan yang core –nya dengan bahasa Inggris pun, menjadi lebih bersemangat untuk belajar Bahasa Cina. Masa Pak DI yang belajar saat usia 50 an saja bisa, masa yang lebih muda tidak bisa? Padahal sekarang sedang mukim di Cina. Sayangnya rekaman orasi beliau yung zhongwen di hape tidak tersimpan dengan baik, sehingga terhapus ;). Mudah-mudahan teman-teman PPI Tiongkok atau yang lainnya ada yang mengunggahnya ke jejaring sosial berbagi video atau lainnya.
Cina memiliki tempat khusus bagi Pak Dahlan Iskan. Ia mempelajari bahasanya saat ia berobat di sini. Dengan perantaraan pengobatan Cina, beliau dapat sembuh dari penyakitnya dan mengabdi bagi bangsa dengan kiprahnya sebagai Menteri.
Pak DI memang Oyee, ia mengajarkan banyak hal dari orasinya yang sebentar. Menurut beliau setiap orang boleh memikirkan dirinya sendiri untuk maju, JANGAN PIKIRKAN KEMAJUAN INDONESIA, katanya. Berfokuslah untuk memajukan diri sendiri, maka bila ada seratus tiga puluh juta orang Indonesia yang berpikiran ingin maju, maka Indonesia-pun otomatis akan maju.
Hambatan yang ada untuk itu memang ada, antara lain adalah BIROKRASI. Oleh karena itu kinerja birokrasi perlu diperbaiki terus menerus agar tidak menghambat keinginan orang-orang untuk berkemajuan.
Pelajaran lainnya dari Pak DI adalah… ia tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang memang bukan menjadi kapasitasnya. Ia bukan tipikal pejabat yang senang berbicara dan bisa menjawab pertanyaan APA SAJA. Kalau ia tidak tahu ia akan bilang tidak tahu, Dahlan Iskan memang kereen!!! Tidak seperti pejabat lainnya atau para politikus Senayan yang selalu bisa menjawab apapun pertanyaan yang bukan bidangnya. Menurut saya Pak Menteri yang satu ini memiliki kualifikasi untuk menjadi Presiden di tahun 2014, walaupun mungkin jalan ke sana berliku-liku.